Posts

Showing posts from September, 2010

Eu când vreau să fluier, fluier

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: Florin Şerban Pemain: George Piştereanu , Ada Condeescu , Mihai Constantin , Clara Vodă Tahun Rilis: 2010 Judul Internasional: If I Want to Whistle, I Whistle Eu când vreau să fluier, fluier atau If I Want to Whistle, I Whistle adalah perwakilan dari Romania untuk kategori Best Foreign Language Film Oscar 2011. Salah satu dari sekian film yang merebutkan lima posisi nominasi, dan tentunya posisi pemenang yang sebelumnya diraup oleh El secreto de sus ojos dari Argentina. Dengan kata lain, If I Want to Whistle, I Whistle adalah satu dari sekian banyak judul yang harus disingkirkan oleh Alangkah Lucunya (Negeri Ini) untuk menjadi satu dari lima nominator Best Foreign Language Film Oscar 2011 .

Laskar Pemimpi

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: Monty Tiwa Pemain: Tika Panggabean, Hermann Josis Mokalu, Udjo Karim, Gumilar Nurochman , Wahyu Rudi Astadi, Muhammad Fachroni, Dwi Sasono, Shanty, Gading Marten, T Rifnu Wikana, Masayu Anastasia, Marcell Siahaan, Candil Tahun Rilis: 2010 Tambahkan humor-humor konyol, lagu-lagu komedik, plus Project Pop, dan minus Lukman Sardi pada Merah Putih , jadilah Laskar Pemimpi . Pada dasarnya, Laskar Pemimpi memang terlihat seperti versi musikal komedi (atau versi yang tidak seserius) dari Merah Putih . Susah untuk menghapal semua nama tokoh dalam Laskar Pemimpi , beberapa yang saya ingat paling Sri Mulyani yang diperankan oleh Tika Panggabean, Wiwid diperankan oleh Shanty, Once diperankan oleh Muchammad Fachroni (wajar saja karena namanya yang paling banyak disebut sepanjangan film), dan Soeharto muda, tentunya, yang diperankan oleh Marcell Siahaan. Saya bahkan sama sekali tidak ingat nama kapten

Resensi Singkat #2

Image
Baarìa – La porta del vento Sutradara: Giuseppe Tornatore Pemain: Francesco Scianna, Margareth Madè, Monica Bellucci, Raoul Bova, Ángela Molina, Enrico Lo Verso, Luigi Lo Cascio, Laura Chiatti, Beppe Fiorello, Nicole Grimaudo, Leo Gullotta, Gisella Marengo, Gabriele Lavia, Giovanni Gambino, Davide Viviani, Mariangela Di Cristina, Giuseppe Garufì, Gaetano Sciortino, Giuseppe Russo, Maurizio San Fratello, Valentina Rubino, Desirée Rubino, Anna Faranna Tahun Rilis: 2009 Sekali lagi Siscilia dipakai Giuseppe Tornatore sebagai setting, setelah sebelumnya dipampangkan habis-habisan dalam Nuovo Cinema Paradiso, Malèna, dan L'Uomo delle stelle, seperti tidak habis-habis saja cerita Tornatore tentang kampung halamannnya itu. Kalau Cinema Paradiso menceritakan tentang kehidupan seorang Salvatore di tiga usia berbeda: kanak-kanak, remaja, dan dewasa, Baarìa malah lebih luas lagi, menceritakan tentang kehidupan Peppino Terranova dalam tiga generasi: generasi bapak Peppino (ketika Peppino mu

Resensi Singkat #1

Image
Sang Pencerah Sutradara: Hanung Bramantyo Pemain: Lukman Sardi, Yati Surachman, Slamet Rahardjo, Giring Ganesha, Ikranagara, Muhammad Ihsan Tarore, Zaskia Adya Mecca, Sujiwo Tejo, Dennis Adhiswara, Agus Kuncoro, Ricky Perdana, Mario Irwinsyah Tahun Rilis: 2010 Masalah utama Sang Pencerah , buat saya pribadi, adalah fakta bahwa film ini disutradarai oleh Hanung Brahmantyo. Dan sejauh ini belum ada karya Hanung Brahmantyo yang benar-benar memuaskan saya. Saya tidak terlalu tahu detil-detil sejarah KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammaddiyah. Saya bahkan tidak terlalu tahu secara mendetil dengan Muhammaddiyah. Yang saya tahu, KH Ahmad Dahlan adalah tokoh yang besar. Dari segi kesejarahan, Sang Pencerah sudah mendapat kritikan pedas dari berbagai macam kalangan dari segi sejarah, baik sejarah KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah, atau malah penggambaran Yogya jaman tersebut. Untuk sebuah large scale biopic , Sang Pencerah terbilang sangat mengecewakan. Sebenarnya, Sang Pencerah tampil sangat me

The Love of Zero

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: Robert Florey Pemain: Joseph Marievsky, Tamara Shavrova, Anielka Elter, Captain Marco Elter, Arthur Hurni Tahun Rilis: 1927 Film pendek berdurasi lima belas menit ini memiliki nuansa impresionalisme, cenderung ekspresionisme yang kental. Film ini dibuat cuma dalam waktu satu hari pada bulan Maret 1928 dengan budget $200 (yang terbilang cukup murah bahkan di masa itu). Untuk ukuran film avant-garde , cerita The Love of Zero tidak terlalu membutuhkan pemahaman yang sangat amat mendalam. Seorang aktor pantomim, yang kemungkinan bernama Zero (Joseph Marievsky) jatuh cinta pada Beatrix (Tamara Shavrova) ketika sedang memainkan tambolin. Keduanya memupuk cinta bulan-demi-bulan sampai akhirnya sebuah surat mengharuskan Beatrix berpisah dengan Zero. Takdir membuat Zero dihantui kesendirian yang makin menjadi-jadi. Film pendek ini lebih mengedepankan gaya ekspresionsnya ketimbang konteks (baik yang tersirat maupun tersur

Ritual in Transfigured Time

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: Maya Deren Pemain: Rita Christiani, Maya Deren, Anaïs Nin, Frank Westbrook Tahun Rilis: 1946 Sebelumnya saya tidak terlalu dengan sutradara wanita yang satu ini. Saya hanya pernah membaca namanya di sebuah artikel sebagai salah satu sutradara avant-garde era 40-50-an yang pernah mengkritik keras monopoli Hollywood terhadap perfilman Amerika. Ritual in Transfigured Time adalah salah satu film avant-garde besutan Maya Daren. Maya Deren menyutradari, menulis, sekaligus mengedit film-filmnya sendiri. Layaknya film-film avant-garde pada umumnya, Ritual in Transfigured Time memiliki level surrealisme yang tinggi. Film pendek ini tidak seperti film bisu di zamannya. Tidak ada backsound atau score sama sekali–bisu total. Saya yakin tidak semua penonton mampu menangkap jalinan cerita yang ada dengan tepat. Dan sepertinya Maya Daren sendiri mempersilahkan penontonnya menerjemahkan karyanya sesuai versi masing-masing s

Ma mère

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: Christophe Honoré Pemain: Isabelle Hupert, Louis Garrel, Joana Preiss, Emma de Caunes, Philipe Duclos, Jean-Baptiste Montagut Tahun Rilis: 2004 Diadaptasi dari novel Ma mère karya George Bataille. Film yang akan saya bahas kali ini termasuk film dengan yang sulit untuk ditonton. Kebanyakan orang mungkin bakal mengutuk film ini. Mungkin banyak juga orang yang tidak sanggup menyimak film semacam ini sampai akhir. Ada orang-orang yang bakal melabeli film semacam ini sebagai film eksploitatif . Saya peringatkan, Ma mère adalah film yang mempertontonkan adegan-adegan seks secara eksplisit. Buat yang merasa jijik-jijikan dengan film yang membahas tema seksual, sebaiknya skip saja resensi ini. Baru beberapa hari yang lalu saya membahas film Mon fils à moi , tentang obsesi tidak sehat (disfungsi) antara seorang ibu dengan putra kandungnya sendiri. Ma mère juga menceritakan hubungan tidak sehat antara ibu dan putra ka

Predators

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: Nimród Antal Pemain: Adrien Brody, Laurence Fishburne, Topher Grace, Alice Braga, Danny Trejo, Walton Goggins, Oleg Taktarov, Mahershalalhashbaz Ali, Louis Ozawa Changchien Tahun Rilis: 2010 Predators , film ketiga dari franchise Predator yang dulu dibintangi Arnold Schwarzenegger akhirnya tayang di twenty-one Solo – bioskop yang selalu telat banget kalau sudah urusan film-film non-lokal, tapi cepet banget kalau urusan Nayato Fio Naula, KK Dheeraj, dan Maxima Pictures. Para penggemar franchise ini mungkin bertanya kenapa butuh waktu yang sangat lama, 20 tahun dari film sebelumnya, bagi franchise Predator untuk meluncurkan film ketiganya? Padahal Twilight Saga saja cuma butuh waktu satu tahun per film. Dan jangan tanya berapa laju produksi film seorang Nayato Fio Naula tahuh ini! Faktanya, saya sama sekali bukan penggemar franchise Predator . Untuk sebuah film aksi, Predator (yang pertama) memang memp

The Butterfly

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: Nayato Fio Naola Pemain: Andhika Pratama, Debby Kristy, Poppy Sovia Tahun Rilis: 2007 Dalam sebuah wawancara dengan Nayato, The Butterfly konon adalah masterpiece -nya . Di Facebook pun banyak yang bilang kalau The Butterfly ini film yang bagus, dan paling bagus (satu-satunya yang bagus) dari Nayato. Nayato sendiri bilang kalau perannya di lapangan sebagai sutradara tidak menonjol, dia tidak mau nama aslinya dicantumkan. Lalu munculah pseudoname (nama-nama kloningan) yang sebenarnya sudah tidak asing lagi: Koya Pagayo, Pingkan Utari, Ian Jacobs dan Ciska Doppert. Dari tahun 2002 sampai tahun 2010 ini, Nayato terhitung sudah 37 film yang dirilis oleh Nayato. Kalau dibandingkan dengan film-film tentang “A-Be-Ge G4H0L” besutan Nayato Fio Naula akhir-akhir ini, The Butterfly tidak terlalu menunjukkan ke sampah an-ke sampah an yang sudah jadi ciri khasnya. Tapi tetap saja masih terlihat bibit-bibit ciri khas Nay

Monsieur Ibrahim et les fleurs du Coran

Image
TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER! Oleh: Rio Johan (Rijon) Sutradara: François Dupeyron Pemain: Omar Sharif, Pierre Boulanger, Gilbert Melki, Isabelle Renauld, Lola Naymark, Isabelle Adjani Tahun Rilis: 2003 Judul Internasional: Monsieur Ibrahim atau Mister Ibrahim and the Flowers of the Qur'an Diadaptasi dari novel dan naskah panggung Monsieur Ibrahim et les fleurs du Coran karya Éric-Emmanuel Schmitt. Saya selalu suka dengan film-film yang membangun karakternya dengan baik, lalu memanfaatkan pembangunan karakternya itu dalam cerita (jadi gak mubazir). Kalau melihat daftar tiga besar film favorit saya , bisa dilihat selera film saya lebih ke arah “karakter.” Pertama kali melihat poster Monsieur Ibrahim et les fleurs du Coran di internet, mulanya saya kira film ini cuma bakal jadi film toleransi antar umat semata (semacam Cin(T)a ). Satu-satunya yang membuat saya tertarik cuma nama Omar Sharif, aktor asal Mesir ( Lawrence of Arabia , Doctor Zhivago ) yang sudah lama tidak