Possession

TULISAN INI MUNGKIN MENGANDUNG SPOILER!
Oleh: Rio Johan (Rijon)
Sutradara: Joel Bergvall & Simon Sandquist
Pemain:
Sarah Michelle Gellar, Lee Pace, Tuva Novotny, Michael Landes, Chelah Horsdal

Tahun Rilis: 2009

Film ini merupakan dibuat berdasarkan sebuah film Korea Selatan, Addicted (2002) karya Park Young-hoon.

Jess (Sarah Michelle Gellar) punya kehidupan yang nyaris sempurna: pekerjaan mapan & suami yang selalu romantis setiap saat. Bayangkan saja, secara berkala suaminya, Ryan (Michael Landes), mengirimi surat cinta, menyusupkan bunga, bahkan bercinta, tentunya. Dengan mengesampingkan ketidaksiapan Jess untuk mempunyai anak, satu-satunya benalu dalam kesempurnaan hidupnya adalah kehadiran Roman (Lee Pace), saudara Ryan yang terkait kasus kriminal yang numpang tinggal di rumah Jess. Roman berbadan lebih besar daripada Ryan, lebih sangar, punya tatto besar di lengan, dan tidak pernah tanggung menampar pacarnya sendiri, Casey (Tuva Novotny). Kehadiran Roman selalu membuat Jess merasa nyaman (ketika Roman muncul ketika Jess dan Ryan sedang bercakar-cakaran di dapur, misalnya).

Situasi yang dihadapi Jess berubah 180 derajat ketika sebuah kecelakaan di Jembatan Golden Gate, mobil Roman, yang mau kabur dari kediaman Jess, dan Ryan, yang bergegas pulang mendengar kabar tersebut, bertabrakan. Keduanya terdampar di rumah sakit, keadaan Ryan lebih parah dari Roman. Ketika Roman bangun dari koma, mendadak dia seakan-akan memiliki ingatan Ryan. Mungkin sebagaian besar penonton bakal mengira benar-benar jiwa Ryan lah yang terjebak di dalam diri Roman. Dan Jess, yang sedang dilanda depresi besar-besaran, tentu tertarik menyelidiki apakah benar Ryan berada di dalam diri Roman. Sungguh di sayangkan, film ini malah berakhir dengan twist yang sangat-sangat tidak menarik.

http://3.bp.blogspot.com/_FWlFbU673eI/TNShzsj2r-I/AAAAAAAABdw/NIMuEl3F0eQ/s1600/Kinema.png

Possession dibesut oleh dua sutradara Swedia, Joel Bergvall & Simon Sandquist, yang sebelumnya menelurkan Den osynlige (yang kemudian di-remake menjadi The Invicible). Keduanya membubuhkan sountrack dan sound effect dengan tujuan membangun tensi. Digabungkan dengan sinematografi menawan, dan chemistry yang terbangun antara Sarah Michelle Gellar dan Lee Pace. Sayangnya, skenario film ini lah yang tidak terbangun dengan baik. Film seakan-akan cuma berputar di situ-situ saja, dan pada akhirnya malah membuat tokoh utama sendiri kehilangan simpati dari penontonnya.

http://2.bp.blogspot.com/-x6JeoUYjJP4/TWvK0M7UldI/AAAAAAAACNM/X9VifyRcutw/s1600/D.bmp

Popular posts from this blog

Nine

A Nightmare on Elm Street

BUtterfield 8